Bola.net – Kabar duka dari Sepak Bola Indonesia pada Tragedi Stadion Kanjuruhan 127 Orang Renggang Nyawa. Hal nii di akibatkan dari sporter dari pertandingan Arena FC kontra Persebaya yang memicu sporter ricuh. Hal ini akibatkan banyak nyawa spoter melayang.
Tragedi Kanjuruhan, yang terjadi pada laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, menjadi sebuah catatan kelam di sejarah sepak bola Indonesia. Tak kurang dari 127 jiwa melayang akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Kepala Kepolisian Daerah Kapolda Jawa Timur menyatakan ada 127 korban jiwa pada laga tersebut. Dari 127 korban tersebut, 125 orang di antaranya suporter. Sementara, dua orang sisanya adalah aparat kepolisian.
Upaya Pencegahan
Menurut Nico, insiden ini bermula dari kekecewaan sekelompok suporter Arema atas kekalahan tim kesayangan mereka pada laga ini. Setelah wasit meniup peluit panjang, mereka masuk ke lapangan untuk mengungkapkan kekecewaan kepada pemain dan pelatih.
Sedangkan di perkiranakan ada skitar 30 sporter yang masuk ke dalam lapangan pada awal mula kejadian ricu sporter. Ungkap Kepala Kepolisian setempat di kala kejadian tersebut.
Menurut Kepolisian , pihak keamanan sudah melakukan upaya preventif untuk mencegah aksi ini semakin meluas. Namun, ia menilai, situasi tak bisa.lagi di kendalikan sehingga mereka melepas tembakan gas air mata ke tribune stadion.
Sedangkan awal nya kepolisian yang menjaga sudah memastikan uapaya keras mereka dalam mencegah agar tak terjadi ricuh. Tetapi tak terhindarkan bentrokan sporter terjadi semakin luas dan tak bisa di tahan lagi.
Akan di Tanggung Jawabin Pemkab
Sedangkan hal itu, Bupati Malang, Sanusi, mengungkapkan rasa dukanya atas tragedi ini. Ia pun berjanji akan menanggung biaya pengobatan korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit di wilayah Kabupaten Malang ini.
Sedangkan seluruh biaya pengobatan di tanggung Pemkab Malang dan memastikan pengurusan pengobatan akan segerah di urus.
Pengkab meminta pengurusan segerah di alkukan dan harus semua korban dapatkan penangung jawaban dari Pengkab tentunya. Tampa pengecualian yang memastikan korban dari insiden ini akan di obatin dan di tianggung jawabkan oleh Pengkab nantinya.